Winter 2018

Nanatsu no Taizai: Imashime no Fukkatsu (The Seven Deadly Sins: Revival of the Commandments) – Pertarungan sengit antara Meliodas, kapten dari kelompok Tujuh Dosa Besar, melawan Hendrickson, Ksatria Suci Agung, membawa dampak yang menghancurkan. Berbekal pecahan artefak untuk membangkitkan Klan Iblis, Hendrickson berhasil memecahkan segel yang selama ini menyegel kekuatan kegelapan. Akibatnya, para Perintah Iblis pun bangkit—sepuluh prajurit tangguh yang langsung berada di bawah komando Raja Iblis.

Meliodas secara misterius langsung merasakan kehadiran mereka, dan sebaliknya, para Perintah Iblis juga merasakan keberadaan dirinya. Sebuah hubungan gelap masa lalu mulai terkuak, menyisakan tanda tanya besar.

Sementara para iblis meninggalkan jejak kehancuran ke mana pun mereka melangkah, kelompok Tujuh Dosa Besar harus kembali bersatu dan menemukan cara untuk menghentikan mereka—sebelum Klan Iblis menenggelamkan Britannia dalam teror dan lautan darah.

Ainz Ooal Gown, penyihir undead yang dulunya dikenal sebagai Momonga, kini telah menerima keberadaannya di dunia baru ini. Meskipun dunia tersebut memiliki kemiripan dengan game virtual reality kesayangannya, Yggdrasil, masih banyak misteri yang menyelimuti—dan Ainz berniat mengungkap semuanya dengan kekuatan yang ia miliki sebagai penguasa Makam Besar Nazarick.

Namun, sejak insiden mencuci otak salah satu bawahannya, Ainz mulai waspada terhadap ancaman yang datang dari Theocracy Slane, serta kemungkinan keberadaan pemain Yggdrasil lain yang mungkin juga terjebak di dunia ini. Di sisi lain, Albedo, Demiurge, dan para penjaga setia Nazarick bersiap menghadapi langkah besar selanjutnya: perang pertama Nazarick…

Overlord II langsung melanjutkan kisah dari musim sebelumnya, menyoroti perjalanan Ainz Ooal Gown, pasukan eksentriknya yang membenci manusia, serta para manusia malang yang tak sengaja terjerat oleh ambisi sang Overlord.